Nama lengkapnya adalah KH Ibnu Mulkan Syakrim, lahir di Jakarta, 28 Agustus 1977.
Nama Syakrim di belakang namanya adalah nama ayahnda yang beliau sandangkan untuk mengenang ayahnya seorang ulama Betawi terkemuka di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur, dan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yaitu Almaghfurlah Abuya KH Muhammad Syakrim.
Dari garis Ibunda nya bernama Hj. Masanih Yusuf – penggiat Muslimat Nahdlatul Ulama – merupakan anak dari Kyai Besar Ulama Nahdlatul Ulama Jakarta Timur bernama Almaghfurlah Abuya KH. Muhammad Yusuf.
Kemudian kakak kakak dan adik adik sekandung nya merupakan aktifis Nahdlatul Ulama.
KH Ibnu Mulkan Syakrim yang merupakan santri lulusan Pondok Pesantren Al Asyariah, Wonosobo, Jawa Tengah dan Pondok Pesantren Ilmu Al Qur’an (PPIQ ), Bogor sejak muda aktif di berbagai organisasi, terutama di Nahdlatul Ulama (NU) selama 27 tahun dari Ketua NU tingkat Kelurahan hingga jabatan terakhir sebagai Rais Syuriah PCNU Jakarta Timur.
Kini, beliau menjabat sebagai Ketua Yayasan Nurul Ibad, Lubang Buaya, Jakarta Timur; Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ibad , Lubang Buaya, Jakarta Timur; Ketua Umum IMANI Indonesia; pernah menjabat sebagai Ketua Forum Komunikasi Ulama Dan Umaroh (FK ULUM) Tingkat Kecamatan Cipayung dan hingga kini masih sebagai Dewan Penasehat nya, Dewan Penasehat Forum Komunikasi Pondok Pesantren Jakarta Timur; dan Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ibad 3, Jasinga, Bogor. Selain itu, juga aktif sebagai pengurus Himpunan Pengusaha Bisnis Pesantren (HEBITREN) DKI Jakarta serta penggerak Moderasi Agama tingkat DKI Jakarta.
Harapan beliau terhadap MUN adalah MUN diharapkan menjadi Organisasi Islam yang dapat menjaga kebhinekaan di Indonesia, menjadi organisasi Islam yang moderat dan cinta Tanah Air serta menjaga persatuan dengan semua golongan, adat istiadat, suku dan ras yang bisa bersinergi dengan berbagai pihak yang siap seiring sejalan berjuang di jalur dakwah dan sosial.